Selasa, 26 Desember 2017

Berbicara Tentang 2017

Gak terasa 2017 udah mau habis aja. Udah mau 2018 aja. Sedikit flashback ke tahun 2017 maka kita akan berbicara banyak hal yang luar biasa yang terjadi di tahun ini, khususnya untuk gue pribadi.

Di tahun ini, gue akhirnya memutuskan sesuatu yang penting dalam hidup gue. Gue sempat ada di fase dimana gue merasa bener-bener capek dan jenuh akan semua rutinitas yang gue jalani. Gue sempet ingin nyerah sampe akhirnya gue nekat untuk memilih melanjutkan perjalanan dan memaksa diri gue untuk berubah hingga sekarang kalian bisa lihat gue ada di tempat gue sekarang dan gue  gak menyesal dengan keputusan yang gue ambil, malah gue amat sangat bahagia.

Di tahun ini, gue banyak berfikir. Gue mulai mempertanyakan segala hal. Aneh memang, mengingat umur gue yang bukannya masih 15 tahunan. Gue mempertanyakan makna hidup gue, gue mempertanyakan makna pertemanan gue dengan orang-orang, gue mempertanyakan niat ibadah gue, gue mempertanyakan ke mana diri gue yang dulu, serta masih banyak hal-hal lainnya yang gue pertanyakan dalam diri gue. Sampe sekarang gue belum menemukan seluruh jawaban atas pertanyaan gue, tapi  yang pasti gue masih mencari dan akan terus mencari jawabannya.

Di tahun ini, gue akhirnya  mendapatkan sebuah prestasi. Gue yang selama ini ikut lomba sana-sini tapi gak pernah menang, gue yang selama ini cuma heboh nyemangatin dan ngasih selamat ke temen-temen gue akhirnya bisa menghasilkan sesuatu yang berharga. Bisa memegang gelar yang gue tau bukan sesuatu yang gampang. Gue akhirnya bisa memberi ucapan selamat pada diri gue sendiri. Well done, Ma, well done…

Di tahun ini pula gue sempat menyerah memperjuangkan seseorang. Gue sempat ngerasa gak ada gunanya gue menyimpan ‘rasa’ ini. Gue sempat memutuskan untuk melepas dia, tapi hebatnya saat gue ngelepas dia, gue juga seperti kehilangan selera untuk jatuh lagi. Gue ngerasa bener-bener capek dan mau istirahat sejenak. Hingga akhirnya suatu peristiwa di pertengahan bulan Desember membuat dinding yang gue bangun tinggi-tinggi seketika runtuh. Gue gak nyangka masih segitu khawatirnya dengan dia, gue gak nyangka masih segitu memikirkan dia dan berani memutuskan untuk memastikan keadaannya. Gue selalu berharap dia baik-baik aja di sana.

Tahun 2017 memang penuh dengan warna, penuh dengan masa-masa peralihan. Semoga di 2018, segala perubahan dan peralihan tersebut berbuah manis. Gue gak punya resolusi apa-apa sih di 2018, karena yang udah-udah resolusi tinggal resolusi. Gue cuma mau menjalani 2018 dengan lebih baik, lebih banyak senyum, lebih bahagia, lebih menghargai diri sendiri, dan lebih jujur pada diri sendiri.


See ya, 2018!

***
ps: sengaja dipost sebelum malam tahun baru, karena seperti yang sudah-sudah, malam tahun baru biasanya gue tidur hahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar