Gak terasa 2017 udah
mau habis aja. Udah mau 2018 aja. Sedikit flashback ke tahun 2017 maka kita
akan berbicara banyak hal yang luar biasa yang terjadi di tahun ini, khususnya
untuk gue pribadi.
Di tahun ini, gue
akhirnya memutuskan sesuatu yang penting dalam hidup gue. Gue sempat ada di
fase dimana gue merasa bener-bener capek dan jenuh akan semua rutinitas yang
gue jalani. Gue sempet ingin nyerah sampe akhirnya gue nekat untuk memilih
melanjutkan perjalanan dan memaksa diri gue untuk berubah hingga sekarang
kalian bisa lihat gue ada di tempat gue sekarang dan gue gak menyesal dengan keputusan yang gue ambil,
malah gue amat sangat bahagia.
Di tahun ini, gue
banyak berfikir. Gue mulai mempertanyakan segala hal. Aneh memang, mengingat
umur gue yang bukannya masih 15 tahunan. Gue mempertanyakan makna hidup gue,
gue mempertanyakan makna pertemanan gue dengan orang-orang, gue mempertanyakan
niat ibadah gue, gue mempertanyakan ke mana diri gue yang dulu, serta masih
banyak hal-hal lainnya yang gue pertanyakan dalam diri gue. Sampe sekarang gue
belum menemukan seluruh jawaban atas pertanyaan gue, tapi yang pasti gue masih mencari dan akan terus
mencari jawabannya.
Di tahun ini, gue
akhirnya mendapatkan sebuah prestasi.
Gue yang selama ini ikut lomba sana-sini tapi gak pernah menang, gue yang
selama ini cuma heboh nyemangatin dan ngasih selamat ke temen-temen gue
akhirnya bisa menghasilkan sesuatu yang berharga. Bisa memegang gelar yang gue
tau bukan sesuatu yang gampang. Gue akhirnya bisa memberi ucapan selamat pada
diri gue sendiri. Well done, Ma, well done…
Di tahun ini pula gue
sempat menyerah memperjuangkan seseorang. Gue sempat ngerasa gak ada gunanya
gue menyimpan ‘rasa’ ini. Gue sempat memutuskan untuk melepas dia, tapi
hebatnya saat gue ngelepas dia, gue juga seperti kehilangan selera untuk jatuh
lagi. Gue ngerasa bener-bener capek dan mau istirahat sejenak. Hingga akhirnya
suatu peristiwa di pertengahan bulan Desember membuat dinding yang gue bangun
tinggi-tinggi seketika runtuh. Gue gak nyangka masih segitu khawatirnya dengan
dia, gue gak nyangka masih segitu memikirkan dia dan berani memutuskan untuk
memastikan keadaannya. Gue selalu berharap dia baik-baik aja di sana.
Tahun 2017 memang penuh
dengan warna, penuh dengan masa-masa peralihan. Semoga di 2018, segala
perubahan dan peralihan tersebut berbuah manis. Gue gak punya resolusi apa-apa
sih di 2018, karena yang udah-udah resolusi tinggal resolusi. Gue cuma mau
menjalani 2018 dengan lebih baik, lebih banyak senyum, lebih bahagia, lebih
menghargai diri sendiri, dan lebih jujur pada diri sendiri.
See ya, 2018!
***
ps: sengaja dipost sebelum malam tahun baru, karena seperti yang sudah-sudah, malam tahun baru biasanya gue tidur hahaha
***
ps: sengaja dipost sebelum malam tahun baru, karena seperti yang sudah-sudah, malam tahun baru biasanya gue tidur hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar